- Pemimpin melanggar hukum.
- Pernikahan tidak dianggap sakral.
- Ibu tidak lagi menyayangi anaknya (Materialistis)
- Wanita lebih mengutamakan hal yang bedawi dari pada ukhrawi.
- Tidak kenal dengan tetangga.
- Ibu mengharapkan balas budi dari anaknya.
- Berdusta kepada generasi mengajarkan dogma yang menyesatkan demi hal yang sesaat.
- Lupa budaya bangsa sendiri (tidak menghargai budaya bangsa)
- Menelantarkan hal yang wajib dilindungi.
Dan suku-suku atau bangsa-bangsa yang sudah musna pada masa yang lalu. Dalam budaya berkata bangsa, bukan negara. Sebab Tanah air suku Maya juga saat ini menjadi negara Amerika oleh bangsa-bangsa imigran yang datang ke tanah air yang kosong tersebut. Jadi bangsa akan musnah saat budayanya musnah.
Dan sudah banyak contoh bangsa-bangsa yang besar tinggal nama dan sejarah. Bukan hanya Suku inka dan Maya yang meramalkan kiamat 2012 dan memang sudah kiamat bagi mereka. Budaya Sunda juga meramalkan secara tersirat akan kiamat, jika tidak bisa bangkit dari kuburan dan kehancuran budayanya. Peringatan tersebut masih terlukis dalam Sakala Sangguruhyang yang dikenal oleh masyarakat awam pada saat ini menjadi Sangkuriang dan Dayang Sumbinya.
Hanya kehancuran dalam budaya Sunda tidak menuliskan angka yang pasti. “….Wong Jowo kari loro, wong Sundo mung sejodo, wong alim podo lungo….” Ini juga sebuah gambaran kehancuran bangsa dalam budaya Jawa. Kalau mau di-angka-kan adalah 2202.
Kira-kira dua ratus tahun setelah sekarang jika kita tidak hati-hati atau dua ratusan tahunan lagi yang dialami suku inka dan Maya akan terjadi di Nusantara……..
Semoga kita bisa menggali kembali kearifan budaya lokal, hingga bangsa kita eksis sampai Kiamat Kubra. [gemapancasila]
0 comments:
Posting Komentar